Minggu, 24 Januari 2016

Posdaya Miftahul Hidayah Masuk 10 Besar Posdaya Masjid Rujukan Nasional

Ketua Posdaya Masjid Miftahul Hidayah (berkacamata 3 dari kiri)
Masjid Miftahul Hidayaan binaan Pusat Peneletian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan, Jawa Timur meraih penghargaan nasional yakni meraih juara harapan 3 dalam lomba Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) masjid
"Keberhasilan STAIN Pamekasan dalam mengantar masjid binaannya masuk sebagai juara harapan 3 pada lomba posdaya masjid tingkat nasional ini, tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak, termasuk Pemkab Pamekasan," kata Ketua STAIN Pamekasan Dr Taufiqurrahman dalam rilis yang diterima Antara di Pamekasan, Sabtu siang.

Taufiq mengatakan, keberhasilan ini, akan menjadi pintu masuk baik STAIN maupun Pemkab Pamekasan untuk mengembangkan dan mendorong para pengurus baik takmir atupun remaja masjid yang di Pamekasan agar lebih baik dalam upaya pemberdayaan keluarga sekitar masjid. 

Lomba Posdaya Masjid yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), sengaja menggelar lomba posdaya masjid dengan tujuan, agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah semata, akan tetapi menjadi pusat berbagai kegiatan umat Islam.

Masjid Miftahul Hidayah binaan STAIN Pamekasan ini dinilai memiliki kepedulian kepada masyarakat, yakni mampu menggerakkan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar masjid dengan membuka berbagai jenis usaha.

"Penilaian lomba digelar selama 3 hari mulai Kamis (14/1) hingga Sabtu (16/1) di Hotel Grand Candi, Semarang," kata Taufiqurrahman menjelaskan.

Hadiah yang berikan oleh Yayasan Damandiri kepada pengelola masjid binaan STAIN Pamekasan itu berupa uang tunai sebesar Rp15 juta, serta sebuah laptop.

Ketua P3M STAIN Pamekasan Dr Ainurrahman berharap, dengan diraihnya penghargaan itu, diharapkan masjid Miftahul Hidayah binaan STAIN Pamekasan itu, akan menjadi masjid percontohan di Pulau Madura.

"Semoga kedepan masjid-masjid lain yang ada di Pulau Madura ini bisa ikut terlibat dalam memakmurkan masjid, dan tim posdaya masjid Miftahul Hidayah menjadi inspirator sekaligus motivator bagi pengurus masjid lainnya yang ada di Madura ini," harapnya.

Menurut Wakil Ketua II STAIN Pamekasan Achmad Muhlis, M.Ag, posdaya masjid itu sebenarnya merupakan upaya perberdayaan masyarakat berbasis masjid dalam banyak hal, seperti bidang akidah, ekonomi, dan sosial masyakat.

Ia menjelaskan, masjid Miftahul Hidayah merupakan salah satu masjid binaan P3M STAIN Pamekasan yang terletak di Desa Bulai, Kecamatan Galis, Pamekasan.

Masjid ini, memang masuk nominator terbaik se-Jawa Timur, sehingga kemudian ditetapkan sebagai masjid yang mewakili Jawa Timur dalam lomba posdaya masjid nasional yang digelar oleh yayasan Damandiri.

"Dan masjid Miftahul Hidayah ini memang mampu memberdayakan masyarakat yang ada di sekitar masjid dalam bidang ekonomi. Jadi pengelola masjid memiliki usaha produktif, seperti seperti jasa potong rambut, jasa cuci motor, rumah belajar, ternak ikan lele, dan ternak kambing," katanya menjelaskan.

Tidak hanya itu saja, pengurus dan pengelola Masjid Mihtahul Hidayah ini juga mampu memberdayakan masyarakat di sekitar masjid dengan membuka usaha pengisian pulsa dan token listrik, pembuatan batu akik dan bonsai. 

"Dengan demikian, kegiatan meramaikan masjid ini kan, bukan hanya dilaksanakan di dalam masjid saja, melainkan mampu diaplikasikan melalui perberdayaan masjid di segala bidang, sehingga masyarakat sekitar akan hidup rukun, damai, tentram sejahteta, serta berdaya dalam bidang ekonomi," katanya menjelaskan.

Muhlis menuturkan, pada zaman Rasulullah Muhammad SAW, masjid dijadikan tempat untuk mengatur strategi perang, pemberdayaan enokomi masyarakat dan berbagai jenis kebutuhan umat kala itu. 

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/540391/masjid-binaan-stain-pamekasan-raih-penghargaan-nasional

Diskusi Panel dan Pentas Seni pada Konvensi Posdaya

Presentasi Pada Konvensi Posdaya
Hotel Grand Candi Semarang, 14 Januari 2015.

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (DAMANDIRI) digelar kegiatan Konvensi Posdaya sebagai salah satu rangkaian penganugerahan "Posdaya Rujukan" di Indonesia.

Acara ini terdiri dari dua kegiatan sentral yaitu diskusi panel dan pentas seni posdaya. Diskusi panel yg diselenggarakan membahas beberapa topik, yaitu: Pengembangan kemitraan dan kerjasama posdaya, penggalangan kegotongroyongan dan kemandirian posdaya, Pelaksanaan pendataan dan pemetaan keluarga melalui posdaya serta Pelaksanaan lelang kepedulian dan penyusunan program-program dukungan oleh posdaya.

Demikian pula pada sesi pentas seni posdaya, para nominator posdaya terbaik nasional harus menampilkan pagelaran seni yang sesuai dengan tema sebagaimana disebutkan di atas.
Posdaya masjid Miftahul Hidayah Bulay yg merupakan posdaya binaan STAIN pamekasan ikut ambil bagian dalam acara ini krn terpilih sebagai posdaya rujukan nasional.
Acara ini dihadiri oleh ketua yayasan damandiri Prof. Dr. Haryono Suyono, Bupati/Walikota Posdaya Rujukan Nasional terpilih, Pimpinan LP2M/P3M pembina posdaya rujukan nasional terpilih.

Budaya Khas Madura Dipentaskan Pada Malam Penganugerahan Posdaya Rujukan Nasional



Pentas Seni Tingkat Nasional
Sejumlah kebudayaan khas Madura berupa tarian dan lagu tradisional dipentaskan pada lomba Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Nasional, yang digelar di Hotel Grand Candi Semarang, Kamis hingga Sabtu (14-16/1/2016) mendatang.

"Kegiatan itu digelar dalam rangka HUT Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), sebagai salah satu rangkaian penganugerahan Posdaya rujukan di Indonesia. Diskusi panel dan pentas seni menjadi dua kegiatan sentral, sehingga masing-masing peserta harus mampu membahas berbagai topik yang sudah disiapkan oleh panitia pelaksana.

"Dari berbagai topik yang dibahas, di antaranya pengembangan kemitraan dan kerjasama, pengalaman kegotongroyongan dan kemandirian, pendataan dan pemetaan keluarga, serta pelaksanaan lelang kepedulian dan penyusunan program dukungan oleh Posdaya.

Masjid Binaan STAIN Pamekasan Raih Penghargaan Nasional



Setalah Acara Penganugerahan Posdaya Rujukan Nasional
Lomba Posdaya Masjid yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), sengaja menggelar lomba posdaya masjid dengan tujuan, agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah semata, akan tetapi menjadi pusat berbagai kegiatan umat Islam.

Masjid Miftahul Hidayah binaan STAIN Pamekasan ini dinilai memiliki kepedulian kepada masyarakat, yakni mampu menggerakkan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar masjid dengan membuka berbagai jenis usaha.
"Penilaian lomba digelar selama 3 hari mulai Kamis (14/1) hingga Sabtu (16/1) di Hotel Grand Candi, Semarang," kata Taufiqurrahman menjelaskan.

Hadiah yang berikan oleh Yayasan Damandiri kepada pengelola masjid binaan STAIN Pamekasan itu berupa uang tunai sebesar Rp15 juta, serta sebuah laptop.

Ketua P3M STAIN Pamekasan Dr Ainurrahman berharap, dengan diraihnya penghargaan itu, diharapkan masjid Miftahul Hidayah binaan STAIN Pamekasan itu, akan menjadi masjid percontohan di Pulau Madura.

"Semoga kedepan masjid-masjid lain yang ada di Pulau Madura ini bisa ikut terlibat dalam memakmurkan masjid, dan tim posdaya masjid Miftahul Hidayah menjadi inspirator sekaligus motivator bagi pengurus masjid lainnya yang ada di Madura ini," harapnya.

Jumat, 04 Desember 2015

Produksi Krupuk Saguh

Pembinaan Posdaya Dalam Produksi Krupuk Saguh Desa Bulay

Lokasi Produksi Krupuk Saguh
Salah satu dari program Posdaya Masjid Miftahul Hidayah adalah memberikan binaan bagi kaum hawa yang tergolong keluarga pra sejahtera. Untuk mengimplemintasikan program tersebut, posdaya memberikan binaan khusus dalam produksi “Krupuk Saguh”. Mungkin di kota-kota lain krupuk ini belum ada, namun untuk masa-masa yang akan datang produk ini akan menjadi sasaran seluruh Masyarakat Indonesia khsusnya bagi yang suka rujakan. Seperti halnya di awal-awal produksi, krupuk saguh ini hanya dikenal di lingkungan desa saja, namun saat ini sudah mulai dikenal oleh beberapa kota, seperti Kota Pamekasan, Sumenep dan Sampang. Sampai saat ini tidak banyak daerah yang bisa memproduksi krupuk saguh, sehingga bagi mereka yang ingin membelinya harus datang langsung ke Desa Bulay yang merupakan salah satu satunya tempat produksi krupuk saguh.

Proses Penyangraian Menggunakan Pasir

Proses pembuatan krupuk saguh memerlukan waktu setengah hari sampai satu hari agar bisa dikonsumsi, mulai dari tahap awal pembuatan adonan, proses pembentukan krupuk saguh, penjemuran dan yang terakhir menyangrainya dengan menggunkan pasir halus, bersih dan higienis, sehingga tidak akan berminyak. Sebagai bahan pengembang krupuk, cukup menggunakan air kapur (landhan kapor), beda dengan krupuk lainnya yang mayoritas menggunakan obat kimia.

Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat krupuk saguh di antaranya tepung kanji, tepung saguh yang berasal dari ketela pohon, garam dan yang terakhir air kapur (landha kapor). Untuk memproduksi 100 lembar krupuk saguh cukup menyediakan 1 (satu) kilo gram tepung kanji, ½ (setengah) kilo gram tepung saguh, satu genggam garam dan yang terakhir 100 ml air kapur.

Pemasaran Krpuk Saguh di Depan Masjid Miftahul Hidayah

Semoga apa yang menjadi kegiatan Posdaya ini memberikan manfaat bagi kita semua khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga yang ingin mempunyai pendapatan tambahan guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Budi Daya Tanaman Bonsai

Kegiatan Posdaya "Budidaya Tanaman Bonsai"

Lokasi Budidaya Bonsai
Bonsai merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari masyarakat. Harga bonsai ini cukup mahal sehingga biasanya bonsai dimiliki hanya oleh kalangan menengah ke atas. Bonsai berupa tanaman kerdil yang indah, unik, dan lucu. Pada intinya, bonsai memiliki pengertian sebagai tanaman kerdil yang diletakkan dalam pot. Meskipun tumbuhan ini berusia lebih dari satu tahun, bonsai harus tetap tumbuh dalam bentuk yang kerdil. Bonsai yang sering kita temukan di tempat penjualan tanaman hias memang memiliki harga yang mahal, namun sebenarnya teknik budidaya bonsai itu bisa dilakukan siapa saja. Hal ini bisa dilakukan dengan mengerdilkan tanaman yang besar dan membentuknya menjadi kecil dan diletakkan pada pot. Cukup mudah bukan?

Proses Pengawatan / Pembentukan Bonsai

Keluarga Posdaya Masjid Miftahul Hidayah sudah cukup lama membudidayakan tanaman bonsai ini, sehingga produk-produknya sudah mencapai lebih dari 60 tanaman. Tanaman bonsai yang dibina langsung oleh Mas Mahfudil Asrori (Mahfud) ini sering menjadi bahan perhatian bagi siapa saja yang melihatnya, baik di saat kontes ataupun di lokasi pembuatan yaitu Dusun Darma Desa Bulay Kecamatan Galis sehingga tidak jarang tanaman-tanaman ini terjual dengan harga yang cukup mahal.

Tanaman Bonsai Hasil Budidaya Posdaya

Menurut Mas Mahfud, “dalam pembutan tanaman bonsai itu sangat mudah namun butuh ketelatenan dan kesabaran, telaten dalam pembuatan dan sabar dalam pemeliharaan”. Sebelum membudidayakan bonsai, harus mengetahui terlebih dahulu tentang pemilihan bibit bonsai, pembentukan tumbuhan bonsai, teknik pengawatan, pengepotan dan yang terakhir adalah perawatan.

Budidaya tanaman bonsai ini sangat cocok bagi keluarga-keluarga Posdaya karena membutuhkan sedikit uang dan menghasilkan banyak uang, sehingga bisa meningkatkan keekonimian keluarga.

Pemberangkatan Mahasiswa KPM

Pelepasan Mahasiswa KPM Partisipatif Berbasis Posdaya Masjid oleh Bupati Pamekasan dan P3M STAIN Pamekasan